Rabu, 22 Februari 2012

Tuntutan Rekomendasi Pemekaran Galela Loloda



Tobelo, rabu (16/02) 
  Togamaloka kembali beraksi lagi didepan DPRD Halut dan depan kantor Buapti Halmahera Utara untuk memperjuangkan pemekaran kabupaten Baru GALELA  LOLODA di Provinsi Maluku Uatara .menurut korlap Togamoloka (Arham Goma ) bahwa sampai detik ini belum ada rekomendasi dari pemerintah daerah  dan DPRD tentang pemekaran Galela Loloda,sebab ada satu hal dalam pemikiran torang samua orang Galela Loloda bahwa sejingkal tanah adalah harga diri kami,setes air adalah keberlangsungan hidup kami.cetus dia
Lanjut dia ,kami datang untuk mempertanyakan kepada DPRD dan Bupati Hein Namotemo ada apa dibalik semua ini  sehingga menunda- nunda proses pemekaran ini. Maka dari itu dengan berdiri nya anak  negri dibawa terik matahari pada siang ini,untuk memintah pada Pemerintah daerah dan DPRD  Halmahera Utara  untuk secepnya memikirkan nasib masyarakt galela loloda yang telah berjuangan untuk kepentingan masyarakat Galela Loloda itu sendiri. bahkan sampai detik ini belum juga adanya rekomendasi dari Pemda Halut dan DPRD halut disebabkan karna adanya kepentingan  poliktik dan kepentingan pribadi yang diutamakan bukan sematamata untuk rakyat ,dan mereka telah menipu,membohongi rakyat terutama Pemerintah Daerah .tegas dia
Dalam  orasi yang disampaikan oleh korlap (Arham G) bahwa bagi masyarakat Galela Loloda bahkan sampai saat ini belum tersentuh oleh Pemda Halut yakni dari sisi Pembangunan ,Kesehatan dan Pendidikan Padahal Sumberdaya alam dan sumber daya manusia sangat melimpa dan galela Loloada sangat besar memberikan kontribusi pendapatan hasil daerah diKabupaten Halmahera Utara,dan berikanlah ruang untuk rakyat Galala Loloda untuk mandiri dan menentukan hidup seperti daerah-daerah  yang lainnya ,kami rakyat Galela Loloda mampu berdiri dikaki sendiri dan tidak mau menetapkan ketergantungan hidup dengan Pemerintahan Kabupaten Halmaghera Utara ,so cukup  ngoni biking bodoh rakyat Galela Loloda ,ingat Bupati Engkau duduk dikursi Bupati adalah amanat Tuhan oleh rakyat ,engkau dipilih oleh rakyat  ,jangan sekalikali menghianati aspirasi masyrakat galela Loloda  yang telah mereka ikrarkan pada tanggal 12 januari  2011 ,ingat bahwa  batu ,air kalau sudah  bisa berbicara maka saat ini akan menyatakan kebutuhan dan aspirasi masyrakat  Galela Loloda  karna kami masyrakat Galela Loloda merasakan kami dianak tirikan dan diskriminasi oleh Bupati Hein Namotemo tapi dia (Bupati )tidak pernah ingat bahwa suara yang  terbanyak pada saat pemelihan adalah Galela Loloda  yang menjadi titipan Tuhan Melalui Hati Nurani Rakyat Galela Loloda, tegas dia .
  Disaat jalannya orasi didepan kantor Bupati Halmahera Utara oleh sejumlah Mahasiswa Togamaloka itu ,mereka  mengadakan aksi meembakar Ban Mobil dan mau menerobos pintu masuk kantor Bupati tersebut ,yang pada akhir nya menimbulkan keributan antara pendemo dengan Petugas Satpol PP Kantor Bupati Halmahera Uatara dan juga dengan anggota Polres Halut yang pada saat itu lagi bertugas untuk pengamanan aksi yang dilaksanakan oleh Togamaloka.tetapi keributan itu dapat diatasi dan dikendali yang juga tidak merugikan semua pihak.
Jelas dia ,bahwa  walaupun pada hari ini kami tidak diterima oleh Pemerintah Daerah namun kami takan gentar dan takut untuk Melangka kedepan demi masyarakat Galela Loloda walaupun sampai titik darah penghabisan kami tetap berjuang demi untuk menentukan sikap hidup diatas kaki kami sendiri Galela Loloda  demi pemekaran Kabupaten baru yang ada di Maluku Uatara ini  dan dia juga memintah pada Pemerintah Daerah janganlah terjebak pada isu penempatan ibu kota kabupaten Galela Loloda,sebab betapa sangat pentingnya perjuangan pemekaran Kabupaten ini,tegas Arham.   (jevo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar